Kalau sampai waktu ini masih lagi mempersoal kenapa terlalu cepat perasaan berbagi. Dan mengapa harus berahir satu cerita cinta yang dibina bertahun. Cukup kamu tau , berahir nya satu cerita cinta yang kosong lebih ada arti dari ada waktu untok mendua. Setidak nya semua nya cukup indah ianya berahir dengan baik kerna kalau fikiran di rasuki bisa jadi fasa bahwa bersama dengan bukan seorang itu mungkin di kira fitrah. Sekadar harus kamu ingat bahwa perasaan itu bisa berbeda dan berbagi. Tapi bisa memilih , apa untok mendua atau berpisah. Setidak nya mendua bukan pilihan.
Karna orang yang pernah singgah di dalam hati , waima dengan apa jua kemungkinan atau alasan tetap saja hati duka ingat bahawa diri mu pernah mendua. Sampai hari ini , hati duka seolah mendustakan perasaan agar tidak mempersoal. Waima perasaan yang paling dalam kelmarin meronta ingin tahu , mengapa harus ada ruang untok diri mu mendua.
Perasaan kian berbagi. Apa mau melupakan atau mau menjadi umpama malaikat Nya yang kuat untok selalu memaaf. Cukup diri mu tau , memaafkan bukan gampang. Hati duka lagi kebingungngan. Memaafkan bisa saja. Tapi mungkin tidak pada fasa melupakan. Peluang datang seperti angin dari barat. Bertiup kencang menuju ke sebahagian timur.
Hati duka belum bisa akur untok menerima. Tapi mungkin sedia untok sekali lagi yang dinama kan jatuh cinta. Tapi mengenang sakit lalu. Mematahkan rasa untok saling melengkapi. Untok 3 taun , perasaan nya begitu susah untok di peritung ke satu ayat. Mungkin jua karna bayangan hati kelmarin masih diburu oleh hati yang inda punya ketetapan. WAllah wa'lam. Rahasia Allah.
Sukar buat hati duka untok bertahan dalam onak ranjau. Untok tersenyum dalam perih hati menanggung. Mungkin semua diatas arti karna ini semua di naungan satu perasaan iaitu cinta.
Bukan senang untok jatuh dalam lautan cinta. Bukan mudah untok belayar tanpa ada ketepian. Samudra nya.. Badai nya.. Bukan seindah bintang di angkasa.
Sampai ketemu lagi di cerita dua.
No comments:
Post a Comment