Wednesday, 28 November 2018

Ada hari memang aku cerita

SubhanAllah - Al hamdulillah - Allahuakbar | SubhanAllah - Al hamdulillah - Allahuakbar | SubhanAllah - Al hamdulillah - Allahuakbar; innahaza larizzkunna maalahu minnafaad.

Al Hamdulillah #Shukur.

Semua seperti biasa dan tetap biasa - biasa sahaja. Bangun pagi seperti biasanya. #Shukur.  Di awal pagi atu boleh lah kitani cuba memilih - sebab lumrah sudah macam atu. Semua pilihan kitani ani In Shaa Allah bakal jadi baik - baik saja. Sifir nya sangat mudah dan jelas; jangan ragu dengan Allah.

Hari ni cerita - mengenai macam mana lah ahir jalan cerita aku ni nanti bilamana Allah dah panggil aku untuk mengadap dan menjemput untuk fasa selepas dunia ni. Macam mana dengan kemurkaan Allah dengan aku ni yang ashik bergelinang dengan maksiat dan dalam rancah hamba yang kufur nikmat. Apa mau jadi dengan aku..? Apa sangat yang aku hambakan diri aku dengan semua isi dunia ani. Apa yang aku mau sangat dengan lambaian fitnah dunia ani...?

Sebenarnya kau cari apa dalam dunia ni Syiqin..?

Aku inda tau lah - apa bodoh sangat dan apa akal dengan diri aku ni. Jauh untuk kenal erti sabar. Jauh untuk kenal erti peluang. Erti beruntung. Erti mencukupi. Ya Rabbuna. Rabbuna Yusahhil. Moga - moga buat kamu; Syiqin.

Rezk hidup buat sekian kali.
Rezk kesihatan - kedamaian.
Rezk bumbung - hidangan - silaturahim - masa; keseluruhan dan merangkumi.

Allahu Rabbi - Astaghfirullah al azhim
=.='

#Shukur , awal pagi tadi satu pagi yang proaktiv-produktiv. Diberkati. Sebab dalam hari - hari aku terselamat dari marabahaya dan kejahatan manusia atu : aku tau bahawa aku sebenarnya dipayungi dengan doa dari urang tua ku sebaik saja mata besdia meliat pagi. Bukan sebab hebatnya kitani dan sebagainya. Ani sebab Allah yang memudahkan dan memberi ijin untuk kitani dalam rahmat (Nya).

Mintak izin dengan ketua untuk kemudahan kerja ari ani dll. Lepas tu Allah bagi kenyamanan hati bilamana ketua tu beri ucap " ..terima kasih... " Allahu Ya Rabbuna - barik. Kemudian dalam sibuk tu; ada orang yang dihormati dan sentiasa disenangi tu berikan salam dan senyuman penuh harapan. RabbiyAllah - Allahu Ya Rabb - Allah. TabarakAllah. #Shukur. 

Kemudian lagi - selepas 1/4 ari tu ada rencah dan permatanya. Ketua besar di tempat kerja; berenti dan menoleh sambil senyuman lebar dari kejauhan atu kemudian menghampiri. Dan mencuri masa nya yang berharga atu untuk menyoal dan mengucapkan semua yang baik - baik. Semua yang menyenangkan. Dan yang paling mengharukan lagi bila; ketua besar ni ingat dan sebut nama kitani dengan yakin. Mungkin atu benda biasa buat orang lain. Tapi untuk cuma sebagai pekerja sementara ni untuk diambil tau dengan macam atu - terlalu berharga. Beri kan satu saat - aku termenung dan berbisik; bukan kah hidup atu penuh mudah dan indah..? Bukan kah begitu mudah untuk menyenangkan hati dan menyamankan perasaan juga fikiran orang lain atu.. Semua cuma bersahaja dan inda memakan tenaga. Tapi, kenapa jua masih ada yang berlawanan atu..? WAllah wa'lam. Sekali lagi aku cuma boleh bilang - nanti dijawap saja sama Tuhanmu.

Al Hamdulillah , #shukur.  Kembali lagi ke Tuhanmu. Walaupun beribu kali. Asal kembali. Pasang surut imanmu - tolong tetap kembali. Ke Tuhanmu. Jangan pernah jauh. Kerna Tuhan ngak membutuhkan mu - sebaliknya kita ini membutuhkan Dia. Ya Rabbuna - aameen buat semua impi dan angan diantara kita.

In Shaa Allah - jangan ragu.

Apa dilain hari atau waktu lain lagi nanti aku cerita.
Cukup disini - hingga nanti.

Friday, 23 November 2018

Nanti; jawab sama Tuhanmu.

Allahumma barik saw (pbuh) - Al Hamdulillah - Wa Shukrillah - Wala Haula Wa Quwatta Illa Billa Hil Aliy Yil Adzhim - Bismillahil Ladzi La Yadhuru Ma'as Mihi Shaiul Filardhi Wala Fissamaa ii' Wahuwas Samiul Alim - Bismillahi Al Hamdulillah HuwAllahuakbar - Innahaaza Larizzkuna Maalahu Minnafaad.

Satu ari nanti; semua ani pasti akan terlewati. Karna Dia sudah pernah bilang - ini juga pasti akan berlalu..

Keraguan apa lagi yang menebal dibenak dingin pada malam itu...? Itu lah perbedaan diantara sekeliling. Karna sehingga ke hari ini belum ada yang memberikan aku sebuah definasi yang bisa dihadam mengenai dengan istilah ' normal '. Berikan dulu aku hujah dan kearifan kalian tentang istilah ' normal ' itu - kemudian ada waktu aku kembali dengan tangapan ku yang bersahaja.

Satu persatu , mengundur.. Seorang demi seorang , berlalu dan kemudian pergi. Ada apa dengan hati diantara kita ini..? Ada cerita apa disebalik penyakit hati kita ini.. Bareng - bareng ayuh , pedulikan. Pedulikan apa mereka dengan anggapan mereka. Dan dengan nistaan mereka. Karna sahabat itu bukan mereka yang membunuh jiwamu. Sahabat itu adalah mereka yang mendukung saat kamu kehilangan akal. Saat kamu kehilangan sebuah kewarasan dan mendukung saat kamu kedinginan dengan pergolakkan jiwa mu. Bilamana ada kecelaruan dengan diri mu , yang namanya sahabat itu akan datang bukan menyoal apa kariar mu.. Atau apa besar mobil mu.. Tapi mereka yang menanyakan , adakah kamu bahagia...? Adakah perasaan mu nyaman...?

Ya pembaca sekalian , robek kan..? Karna sekarang yang cuma ada yang mampir dengan soalan , bagus sekarang mobil mu.. Gede.. Gajinya lumaian. Yah sekarang sudah sukses.

Zaman dan isinya - begitu lah. Keterbiasaan sekarang. Zaman nya sudah mendingin dengan kesedaran. Kesederan yang merangkumi. Karna kita juga sering lupa , saat kita di puncak.. Serata kampung dan desa nya kelihatan kecil dan umpama cuma sekelumit titik hitam. Ya terlupa bahwa mereka juga melihat kita kecil dan cuma seperti bayang kecil sebuah tombol. Begitukan kenyataan sekarang....?

Gambaran dan dsimbolikasi; awal yang tersudah

Nanti lah - aku cerita